PENINGKATAN PEMAHAMAN MENDALAM HASIL BELAJAR MELALUI MODEL DIFERENSIASI BERBANTUAN MAIN TEKS TEMA PERUNDUNGAN

1.Profil Singkat

Nama lengkap : Firmansyah, S.Pd., M.Pd.

Institusi : SDN. 244 Lawo

Jenjang : SD

Mata Pelajaran yang diampuh : Guru Kelas

Riwayat Pendidikan:

S2, Program studi Pendidikan Dasar, Universitas Muhammadiyah Makassar Tahun Kelulusan 2019
S1, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Universitas Muhammadiyah Makassar, Tahun Kelulusan 2011
D2, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Universitas Muhammadiyah Makassar, Tahun Kelulusan 2008

Pengalaman mengajar

Guru di SDN. 244 Lawo Kab. Soppeng sejak tahun 2018-sekarang
Guru di SDN. 120 Berru Kab. Soppeng sejak tahun 2013-2018
Guru di SDN. 197 Sada’e Kab. Soppeng sejak tahun 2010-2013
Guru di SDI. Bertingkat Rappo Jawa Kota Makassar sejak tahun 2007-2010

2. Deskripsi Inovasi Pembelajaran

Latar belakang masalah yang ingin diselesaikan.

Murid memiliki keunikan dan keragaman yang berbeda-beda
Kurangnya pemahaman mendalam hasil belajar murid
Sering terjadinya perundungan di dalam sekolah

Solusi/metode pembelajaran yang diterapkan.

Melihat situasi dan kondisi tersebut saya mencoba mengembangkan inovasi pembelajaran yang sudah saya lakukan dalam peningkatan pemahaman mendalam hasil belajar melalui model pembelajaran diferensiasi berbantuan MAIN TEKS tema perundungan. Inovasi MAIN TEKS kepanjangan dari Media Interaktif Teks Eksplanasi yang merupakan media pembelajaran interaktif yang dapat membantu murid memvisualisasikan, menganalisis, dan memproduksi karya yang menjelaskan tentang teks eksplanasi bertema perundungan. Dalam materi tersebut tentunya membahas mengenai isu global saat ini seperti maraknya perundungan yang terjadi dan dampaknya, menjadikan proses belajar lebih berkesadaran, bermakna dan menggembirakan.

Adapun metode/model pembelajaran yang dipakai pada kegiatan pembelajaran mendalam ini adalah model pembelajaran diferensiasi terintegrasi MAIN TEKS tema perundungan. Berikut langkah kegiatan sebagai berikut:

Tahapan Perencanaan

Sebelum memulai pembelajaran terlebih dahulu saya melakukan koordinasi dengan kepala sekolah dan rekan sejawat.
Melakukan observasi situasi di dalam sekolah. Saat melakukan observasi saya melakukan diskusi dengan murid mengenai perundungan.

Gambar 1 Guru dan murid melakukan diskusi mengenai perundungan

3. Melakukan asesmen diagnostik kognitif dan asesmen non kognitif. Dari asesmen diagnostik kognitif saya menggunakan Quizizz/Wayground yang bertujuan untuk menggali data terkait pemahaman awal murid. Dari hasil asesmen diagnostik kognitif menunjukkan bahwa 33 % memiliki tingkat pemahaman utuh, 25% memiliki tingkat pemahaman sebagian dan 42% tidak paham terhadap materi yang di berikan. Sedangkan Asesmen diagnostik non kognitif saya fokuskan untuk menggali data secara mendalam terkait minat dan gaya belajar murid di dalam kelas. Dari hasil asesmen diagnotik non kognitif ini didapatkan 33% yang menyukai gaya belajar audio, 33 % menyukai gaya belajar visual dan 34% orang menyukai gaya belajar kinestetik.

4. Merancang dan mengembangkan inovasi pembelajaran berdiferensiasi sebagai berikut:

Berdasarkan hasil identifkasi dan observasi tersebut saya belajar melalui platform ruang GTK kemdikdasmen. Dalam ruang GTK ini saya mendapatkan inspirasi mengenai pembelajaran mendalam dengan prinsip berkesadaran, bermakna dan menggemberikan melalui praktik baik pembelajaran.
Kemudian dari inspirasi ruang GTK dan hasil observasi di sekolah, saya mengembangkan aplikasi MAIN TEKS (Media Interaktif Teks Eksplanasi) dengan tema perundungan. Dengan media interaktif MAIN TEKS ini mampu memfasilitasi murid sesuai kebutuhan murid di dalam kelas VI/fase C ini. Sehingga membuat pembelajaran yang efektif, dan menyenangkan di dalam kelas.

Tahapan Pelaksanaan

Kegiatan Awal
Sebelum masuk di dalam kelas saya melakukan budaya baris berbaris. Hal ini bertujuan menanamkan nilai karakter kedisiplinan murid dan menumbuhkan rasa tanggung jawab.
Kegiatan awal pembelajaran dilakukan dengan guru memberikan salam, melakukan kegiatan berdoa, dan menyanyikan lagu indonesia raya dalam menumbuhkan semangat nasionalisme dan patriotisme kepada bangsa dan negara.
Sebelum pembelajaran dimulai saya mengecek perasaan murid melalui papan perasaan. Hal ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengelola perasaan pada diri murid sehingga pembelajaran efektif dan menyenangkan. Berkesadaran (Mindfulness/Sadar Diri)
Setelah itu saya melibatkan murid dalam membuat penyusunan keyakinan kelas. Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan nilai-nilai budaya positif bersama antara guru dan murid di dalam kelas.
Diawal kegiatan pembelajaran saya memberikan yel semangat berupa lagu anti bully dan motivasi kepada murid di dalam kelas. Hal ini berutujuan untuk menjalin keakraban dan kesiapan belajar murid. Menyenangkan (Joyful Learning)
Saat proses pembelajaran menyampaikan tujuan pembelajaran kepada murid sehingga pembelajaran dapat lebih terstruktur, bermakna dan beriorentasi pada pecapaian hasil yang diharapkan. Berkesadaran (Mindfulness/Sadar Diri)

Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti proses pembelajaran prinsip Bermakna (Meaningful Learning) yang saya lakukan adalah:

Tahapan stimulus

Pada tahapan ini saya memberikan stimulus kepada murid di dalam kelas. Saya memberikan gambar dan pertanyaan pemantik mengenai teks eksplanasi. Selanjutnya saya menstimuluskan murid melalui game edukasi melalui MAIN TEKS yang dapat mereka jawab di depan kelas. Hal ini bertujuan memberikan stimulasi terhadap materi yang diberikan kepada murid di kelas. Bermakna (Meaningful Learning)

Tahapan pengelompokkan

Pada tahapan ini saya mengelompokkan murid berdasarkan gaya dan minat belajarnya. Pengelompokan dibagi menjadi 3 yaitu kelompok audio, visual, dan kinestetik.

Tahapan pengumpulan data

Pada tahapan ini murid mengumpulkan data sebanyak-banyaknya melalui MAIN TEKS (media interaktif teks eksplanasi) sesuai dengan minat dan gaya belajar masing-masing. Untuk kelompok visual, murid membuat desain gambar menggunakan website canva. Untuk mendapatkan informasi, murid membaca materi dan mengamati video pembelajaran di dalam media MAIN TEKS. Mereka saling berdiskusi dan berkolaborasi bersama. Untuk kelompok audio, murid menulis dan menjawab pertanyaan mengenai perundungan. Mereka mencari informasi melalui MAIN TEKS menggunakan fitur suara/audio. Untuk kelompok kinestetik, mereka diminta membuat vlog. Sebelum membuat vlog mereka mencari informasi di dalam MAIN TEKS. Setelah itu mencari informasi tambahan melalui wawancara ke guru. Sehingga murid dapat lebih mudah memahami dan mendapatkan lebih banyak informasi mengenai perundungan. Kemudian mereka berdiksusi untuk melakukan kegiatan vlog

Tahapan menyajikan hasil karya.

Pada tahapan ini murid melakukan presentasi terhadap tugas produk yang sudah diberikan. Murid menyajikan hasil karya dengan tugas kelompok audio, visual dan kinestetik.

Tahapan mengevaluasi

Pada tahapan ini saya memberikan tugas evaluasi secara mandiri kepada murid melalui Quizizz mode kertas berbentuk barcode yang terintegrasi langung dengan dasboard Quizizz. Tahapan mengevaluasi bertujuan untuk mengetahui pencapaian hasil belajar murid mengenai materi teks eksplanasi tema perundungan yang sudah diberikan.

Kegiatan penutup

Di kegiatan penutup memberikan refleksi selama kegiatan berjalan, memberikan penguatan, dan kesimpulan mengenai teks eksplanasi tema perundungan. Di akhir kegiatan menanyakan kembali perasaan mereka dalam mengikuti pembelajaran hari ini. Menyenangkan (Joyful Learning)

Media/alat bantu digital yang digunakan.

Media digital yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran ini adalah Media MAIN TEKS (Media Interaktif Teks Eksplanasi) yang merupakan media pembelajaran interaktif yang dapat membantu murid memvisualisasikan, menganalisis, dan memproduksi karya yang menjelaskan tentang teks eksplanasi bertema perundungan. MAIN TEKS ini merupakan suatu perangkat lunak yang tersusun atas multimedia seperti teks, gambar, animasi, video dan audio. Media pembelajaran interaktif digunakan sebagai alat atau media pembelajaran yang membantu guru dalam memberikan materi pembelajaran kepada murid di dalam kelas. Media pembelajaran interaktif yang saya kembangkan berbasis web situs canva yang bisa langsung digunakan baik melalui Hp atau laptop tanpa melalui penginstalan. Berikut beberapa fitur media pembelajaran interaktif yang menarik dalam gambar berikut:

Gambar 2. Media Pembelajaran MAIN TEKS dan fitur-fiturnya

Teknik asesmen dan keterlibatan siswa.

Teknik asesmen (penilaian) yang digunakan dalam pembelajaran adalah

1.Asesmen Diagnostik

Dilakukan di awal pembelajaran. Tujuannya untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa, karakteristik, potensi, dan kesiapan mereka.

Teknik Kognitif: Kuis singkat menggunakan aplikasi quizizz/wayground yang berisi materi prasyarat.
Teknik Non-Kognitif: Tanya jawab dan observasi untuk menggali gaya belajar, dan minat murid di dalam kelas.

2. Asesmen Formatif

Dilakukan saat proses pembelajaran memberikan umpan balik (feedback) kepada guru dan siswa guna perbaikan pembelajaran berkelanjutan. Asesmen yang digunakan pada media MAIN TEKS dengan menjawab soal kuis pilihan ganda (Multiple Choice), dan presentasi.

3. Asesmen Sumatif (Assessment of Learning)

Dilakukan di akhir pembelajaran dengan tujuan untuk mengukur pencapaian hasil belajar siswa secara keseluruhan. Dalam kegiatan ini saya memetakan murid sesuai minta dan bakatnya, kemudian membuat proyek seperti desain poster/gambar, membuat vlog/video, dan menulis. Dan diakhir dengan presentasi akhir.

3. Dampak dan Evaluasi

• Perubahan atau peningkatan hasil belajar

Penerapan Model Pembelajaran Diferensiasi terbukti efektif dalam meningkatkan pemahaman mendalam siswa terhadap materi tema perundungan, yang tercermin dari kenaikan signifikan pada hasil belajar. Dari hasil pembelajaran kognitif menunjukkan bahwa 50 % memiliki tingkat pemahaman utuh, 33 % memiliki tingkat pemahaman sebagian dan 17 % tidak paham terhadap materi yang diberikan. Dari hasil pembelajaran gaya belajar murid yaitu didapatkan 92 % menyukai gaya belajar audio, 100% menyukai gaya belajar visual dan 100 % menyukai gaya belajar kinestetik.

• Testimoni siswa/orang tua/rekan guru (jika ada).

Murid sangat senang dalam belajar karena menggunakan media pembelajaran dan memahami mengenai pencegahan perundungan di dalam sekolah. (Andi Qarinah)
Orang tua sangat senang dan mendukung kegiatan pembelajaran di dalam kelas karena melihat perkembangan anak dalam pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan minat dan bakat dalam belajar di kelas. (Iin Ainun)
Guru/rekan sejawat memberikan pengalaman belajar bermakna dan inspirasi dalam pembelajaran diferensiasi sesuai dengan minat dan bakat murid di kelas. (Arni, S.Pd.)
Kepala sekolah memberikan dukungan dan apresiasi dalam rangka penerapan inovatif dan kreatif. Salah satu pembelajaran yang dilakukan adalah peningkatan pemahaman mendalam melalui model pembelajaran diferensiasi berbasis teknologi yang memberikan inspirasi kepada rekan-rekan guru di dalam sekolah. (Hj. Mas’ati, S.Pd.,M.Pd.)

• Dokumentasi kegiatan digital siswa

Gambar 3. Dokumentaso Kegiatan digital Siswa

4. Dampak & Hasil

• Hal yang dipelajari dari pelaksanaan inovasi.

Transformasi peran guru yang dilakukan sebagai fasilitator, motivator dan desainer pembelajaran. Peran guru sangat penting untuk dalam menganalisis, membimbing, merancang pembelajaran sesuai dengan minat dan gaya belajar murid.
Pemanfaatan dan pengembangan pembelajaran digital memberikan akses kemudahan kepada guru dan siswa dalam memahami materi dengan baik.
Pengembangan kompetensi guru yang berkelanjutan sebagai wadah dalam mengembangkan kompetensi profesionalisme guru dalam mewujudkan kualitas Pendidikan Indonesia yang lebih baik.

• Rencana pengembangan metode ke depan.

Mengembangkan media MAIN TEKS berbagai mata Pelajaran lainnya dalam membantu murid dan guru dalam belajar yang lebih efektif dan efesien.
Mengadakan diseminasi nasional sebagai implementasi praktik baik pembelajaran yang sudah dilakukan.
Pengembangan metode pembelajaran dipublikasikan melalui buku berISBN dan website nasional.

5. Lampiran

• Foto kegiatan mengajar.