A. Latar Belakang (Situasi/Kondisi Sekolah)
SDN. 244 Lawo merupakan salah satu sekolah di daerah Kelurahan Ompo Kecamatan Lalabata Kabupaten Soppeng. Sekolah ini masih dalam lingkungan Dinas Pendidikan dan kebudayaan Kabupaten Soppeng. Sekolah ini sepenuhnya mendukung kegiatan pembelajaran Kurikulum Merdeka dengan memberikan kemerdekaan kepada guru untuk merancang dan mengembangkan proses pembelajaran yang menyenangkan, inovatif, dan berpusat pada siswa. Penerapan Kurikulum Merdeka memungkinkan guru untuk lebih fleksibel dalam mengeksplorasi metode, model, pendekatan dan media pengajaran yang tepat, sehingga setiap siswa dapat belajar sesuai dengan minat, bakat, dan kebutuhannya.
Situasi di sekolah ini mencerminkan keunikan dan keragaman yang kaya di antara siswa. Setiap murid memiliki latar belakang, budaya, dan pengalaman yang berbeda-beda, sehingga menciptakan lingkungan belajar yang dinamis dan penuh warna. Keragaman ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk saling belajar dan memahami perspektif yang berbeda, yang dapat memperkaya proses pembelajaran.
Namun, keberagaman ini juga dapat menjadi pemicu perundungan. Perundungan masih saja terjadi di dalam lingkungan sekolah, dengan dampak yang sangat merugikan bagi perkembangan psikologis dan akademik murid. Melalui berbagai upaya, sekolah berusaha menciptakan lingkungan yang aman dan inklusif bagi semua murid. Salah satu langkah penting yang dapat diambil adalah meningkatkan pemahaman murid dan peningkatan nilai karakter mengenai perundungan melalui pembelajaran berbasis teknologi dengan materi teks eksplanasi. Materi ini diharapkan dapat membantu murid memahami akar masalah perundungan dan cara untuk mencegahnya. Namun, penting untuk menyadari bahwa setiap siswa tentunya memiliki karakteristik dan kemampuan yang berbeda, sehingga penerapan strategi pembelajaran yang fleksibel dan sesuai dengan kebutuhan individu sangat diperlukan.
Melihat situasi dan kondisi tersebut saya mencoba mengembangkan inovasi pembelajaran yang sudah saya lakukan dalam memenuhi kebutuhan minat dan gaya belajar murid di dalam kelas. Salah satu praktik baik yang dilakukan adalah penerapan pembelajaran diferensiasi terintegrasi MAIN TEKS. Inovasi MAIN TEKS kepanjangan dari Media Interaktif Teks Eksplanasi yang merupakan aplikasi pembelajaran yang dirancang untuk membantu siswa memenuhi kebutuhan belajar murid di dalam kelas.
Praktik baik ini tidak hanya untuk pemahaman materi saja akan tetapi pembelajaran ini mampu mengakomodasi berbagai aktivitas dan kebutuhan belajar murid yang beragam, sesuai dengan minat dan gaya belajar mereka. Dengan penggunaan media MAIN TEKS ini, siswa dapat merasa lebih bersemangat dan termotivasi dalam proses belajar, karena pengalaman belajar yang disajikan menjadi lebih relevan dan menarik bagi mereka.
B. Tantangan
Berdasarkan hasil observasi yang menjadi tantangan dalam pembelajaran diferensiasi di dalam kelas sebagai berikut:
- Melakukan pemetaan murid di dalam kelas
Sulitnya guru melakukan pemetaan / identifikasi murid di dalam kelas. Hal ini dikarenakan minat dan gaya belajar murid beranekaragam sehingga pemetaan / identifikasi murid sangat penting dalam melakukan pengelompokan murid di dalam kelas. Pengelompokan yang dilakukan berdasarkan minat dan gaya belajar di dalam kelas.
- Kurangnya pemahaman murid mengenai perundungan
Beberapa murid yang tidak sepenuhnya menyadari dampak negatif dari perilaku perundungan, baik bagi korban maupun pelaku. Siswa sering kali menganggap perundungan sebagai hal yang biasa atau hal sepele, tanpa menyadari bahwa tindakan tersebut dapat menyebabkan trauma emosional yang mendalam dan mempengaruhi kesehatan mental pada murid. Sehingga murid belum memahami betul mengenai perundungan.
- Merancang strategi pembelajaran diferensiasi sesuai minat dan bakat murid di dalam kelas.
Guru melakukan perancangan dan mengembangkan strategi pembelajaran diferensiasi di dalam kelas. Perancangan strategi pembelajaran berupa pendekatan pembelajaran diferensiasi dan media pembelajaran interaktif yang dilakukan untuk menyesuaikan minat dan gaya belajar murid di dalam kelas.
Dari ketiga tantangan yang dihadapi tersebut dapat disimpulkan bahwa tantangan yang dihadapi melibatkan:
- Kepala Sekolah dalam memberikan dukungan dan semangat dalam mengembangkan pembelajaran diferensiasi di dalam kelas.
- Guru/rekan sejawat sebagai fasilitator dalam membantu murid mengedukasi pembelajaran sosial dan emosional di dalam kelas.
- Orang tua murid berperan sebagai orang tua pertama dalam memberikan pendidikan dalam membantu murid meningkatkan fokus pembelajaran dan meningkatkan nilai karakter murid di lingkungan keluarga.
C. Aksi
Langkah kegiatan pembelajaran yang dilakukan dalam pembelajaran diferensiasi terintegrasi MAIN TEKS tema perundungan sebagai berikut:
- Tahapan Perencanaan
Adapun tahapan merencanakan pembelajaran diferensiasi antara lain:
- Sebelum memulai pembelajaran terlebih dahulu saya melakukan koordinasi dengan kepala sekolah dan rekan sejawat.
- Melakukan observasi situasi di dalam sekolah. Saat melakukan observasi saya melakukan diskusi dengan murid mengenai perundungan.
- Melakukan asesmen diagnostik kognitif dan asesmen non kognitif.
Dari asesmen diagnostik kognitif saya menggunakan Quizizz yang bertujuan untuk menggali data terkait pemahaman awal murid. Dari hasil asesmen diagnostik kognitif menunjukkan bahwa 33 % memiliki tingkat pemahaman utuh, 25% memiliki tingkat pemahaman sebagian dan 42% tidak paham terhadap materi yang di berikan. Sedangkan Asesmen diagnostik non kognitif saya fokuskan untuk menggali data terkait minat dan gaya belajar murid di dalam kelas. Dari hasil asesmen diagnotik non kognitif ini didapatkan 33% yang menyukai gaya belajar audio, 33 % menyukai gaya belajar visual dan 34% orang menyukai gaya belajar kinestetik.
- Merancang dan mengembangkan inovasi pembelajaran berdiferensiasi sebagai berikut:
- Berdasarkan hasil identifkasi dan observasi tersebut saya belajar melalui platform merdeka mengajar. Dalam PMM ini saya mendapatkan inspirasi mengenai pembelajaran yang berpusat pada murid melalui praktik baik pembelajaran.
- Kemudian dari inspirasi PMM dan hasil observasi di sekolah saya mengembangkan aplikasi MAIN TEKS (Media Interaktif Teks Eksplanasi) dengan tema perundungan. Dengan media interaktif MAIN TEKS ini mampu memfasilitasi murid sesuai kebutuhan murid di dalam kelas VI/fase C ini. Sehingga membuat pembelajaran yang efektif, dan menyenangkan di dalam kelas.
MAIN TEKS ini merupakan suatu perangkat lunak yang tersusun atas multimedia seperti teks, gambar, animasi, video dan audio. Media pembelajaran interaktif digunakan sebagai alat atau media pembelajaran yang membantu guru dalam memberikan materi pembelajaran kepada murid di dalam kelas. Media pembelajaran interaktif yang saya kembangkan berbasis web situs canva yang bisa langsung digunakan baik melalui Hp atau laptop tanpa melalui penginstalan. Berikut beberapa fitur media pembelajaran interaktif yang menarik dalam gambar berikut:
- Tahapan Pelaksanaan
- Kegiatan Awal
Langkah-langkah yang saya lakukan dalam tahapan pelaksanaan pembelajaran sebagai berikut:
- Sebelum masuk di dalam kelas saya melakukan budaya baris berbaris. Hal ini bertujuan menanamkan nilai karakter kedisiplinan murid dan menumbuhkan rasa tanggung jawab.
- Kegiatan awal pembelajaran dilakukan dengan guru memberikan salam, melakukan kegiatan berdoa, dan menyanyikan lagu indonesia raya dalam menumbuhkan semangat nasionalisme dan patriotisme kepada bangsa dan negara.
- Sebelum pembelajaran dimulai saya mengecek perasaan murid melalui papan perasaan. Hal ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengelola perasaan pada diri murid sehingga pembelajaran efektif dan menyenangkan.
- Setelah itu saya melibatkan murid dalam membuat penyusunan keyakinan kelas. Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan nilai-nilai budaya positif bersama anatra guru dan murid di dalam kelas.
- Diawal kegiatan pembelajaran saya memberikan yel semangat berupa lagu anti bully dan motivasi kepada murid di dalam kelas. Hal ini berutujuan untuk menjalin keakraban dan kesiapan belajar murid.
- Saat proses pembelajaran menyampaikan tujuan pembelajaran kepada murid sehingga pembelajaran dapat lebih terstruktur, bermakna dan beriorentasi pada pecapaian hasil yang diharapkan.
- Kegiatan Inti
Pada kegiatan inti proses pembelajaran yang saya lakukan adalah:
- Tahapan stimulus
Pada tahapan ini saya memberikan stimulus kepada murid di dalam kelas. Saya memberikan gambar dan pertanyaan pemantik mengenai teks eksplanasi. Selanjutnya saya menstimuluskan murid melalui game edukasi melalui MAIN TEKS yang dapat mereka jawab di depan kelas. Hal ini bertujuan memberikan stimulasi terhadap materi yang diberikan kepada murid di kelas.
- Tahapan pengelompokkan
Pada tahapan ini saya mengelompokkan murid berdasarkan gaya dan minat belajarnya. Pengelompokan dibagi menjadi 3 yaitu kelompok audio, visual, dan kinestetik.
- Tahapan pengumpulan data
Pada tahapan ini murid mengumpulkan data sebanyak-banyaknya melalui MAIN TEKS (media interaktif teks eksplanasi) sesuai dengan minat dan gaya belajar masing-masing. Untuk kelompok visual, murid membuat desain gambar menggunakan website canva. Untuk mendapatkan informasi, murid membaca materi dan mengamati video pembelajaran di dalam media MAIN TEKS. Mereka saling berdiskusi dan berkolaborasi bersama. Untuk kelompok audio, murid menulis dan menjawab pertanyaan mengenai perundungan. Mereka mencari informasi melalui MAIN TEKS menggunakan fitur suara/audio. Untuk kelompok kinestetik, mereka diminta membuat vlog. Sebelum membuat vlog mereka mencari informasi di dalam MAIN TEKS. Setelah itu mencari informasi tambahan melalui wawancara ke guru. Sehingga murid dapat lebih mudah memahami dan mendapatkan lebih banyak informasi mengenai perundungan. Kemudian mereka berdiksusi untuk melakukan kegiatan vlog mengenai perundungan.
- Tahapan menyajikan hasil karya.
Pada tahapan ini murid melakukan presentasi terhadap tugas produk yang sudah diberikan. Murid menyajikan hasil karya dengan tugas kelompok audio, visual dan kinestetik.
- Tahapan mengevaluasi
Pada tahapan ini saya memberikan tugas evaluasi secara mandiri kepada murid melalui Quizizz mode kertas berbentuk barcode yang terintegrasi langung dengan dasboard Quizizz. Tahapan mengevaluasi bertujuan untuk mengetahui pencapaian hasil belajar murid mengenai materi teks eksplanasi tema perundungan yang sudah diberikan.
- Kegiatan penutup
Di kegiatan penutup memberikan refleksi selama kegiatan berjalan, memberikan penguatan, dan kesimpulan mengenai teks eksplanasi tema perundungan. Di akhir kegiatan menanyakan kembali perasaan mereka dalam mengikuti pembelajaran hari ini.
D. Refleksi Terkait Hasil dan Dampak Pembelajaran
Dampak positif dalam kegiatan proses pembelajaran diferensiasi terintegrasi MAIN TEKS tema perundungan sebagai berikut:
- Penerapan pembelajaran diferensiasi terintegrasi MAIN TEKS tema perundungan dapat menarik minat dan gaya belajar murid di dalam kelas sehingga murid dapat lebih fokus dalam pembelajaran. Hal ini dibuktikan dengan minat gaya belajar audio dengan persentase 33,3%, visual dengan persentase 33,3%, dan kinestetik dengan persentase 33,3%.
- Peningkatan hasil belajar murid dalam kegiatan evaluasi mandiri melalui Quizizz yaitu pemahaman utuh dengan indikator 50%, pemahaman sebagian 33% dan tidak paham 17%. Sedangkan hasil belajar secara berkelompok sesuai dengan gaya belajar yaitu kelompok audio dengan persentase 92%, kelompok visual dengan persentase 100%, dan kelompok kinestetik dengan persentase 100%.
Refleksi untuk respon positif dari murid, orang tua, guru/teman sejawat, dan kepala sekolah sebagai berikut:
- Murid sangat senang dalam belajar karena menggunakan media pembelajaran dan memahami mengenai pencegahan perundungan di dalam sekolah.
- Orang tua sangat senang dan mendukung kegiatan pembelajaran di dalam kelas karena melihat perkembangan anak dalam pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan minat dan bakat dalam belajar di kelas.
- Guru/rekan sejawat memberikan pengalaman belajar dan inspirasi dalam pembelajaran diferensiasi sesuai dengan minat dan bakat murid di kelas..
- Kepala sekolah memberikan dukungan dan apresiasi dalam rangka penerapan inovatif dan kreatif. Salah satu pembelajaran yang dilakukan adalah pembelajaran diferensiasi berbasis teknologi yang memberikan inspirasi kepada rekan-rekan guru di dalam sekolah.
Faktor keberhasilan pembelajaran diferensiasi ini sangat ditentukan oleh penguasaan pemahaman terhadap materi, model, dan media pembelajaran diferensiasi. Selain itu pembelajaran berhasil dilakukan dengan adanya kolaborasi dan dukungan warga sekolah dalam meningkatkan minat dan gaya belajar murid di dalam kelas. Sebagai tindak lanjut kedepan inovasi MAIN TEKS ini akan diseminasikan dan disebar inovasinya di tingkat kabupaten dan dibuatkan buku ber ISBN mengenai buku praktik baik diferensiasi dalam berbagi pengalaman dan kolaborasi bersama guru untuk mengembangkan model dan media pembelajaran interaktif di dalam sekolah.’
LINK VIDEO PRAKTIK BAIK:
